Seperti hari-hari biasanya, menjelang pulang kantor saya sempatkan untuk telpon istri tercinta, lewat telpon selulernya dengan manjanya istriku mengeluh kalau perutnya terkadang sakit "cepat pulang la masss, anakmu nendang-nendang nich". Mendengar keluhan istri, ingin rasanya dalam satu kedipan mata sudah ada di samping istri. Dalam kondisi seperti ini wajib hukumnya memanjakan istri.
Bulan ramadhan segera berakhir (satu minggu lagi tepatnya). yang pasti saya akan menjadi seorang ayah. Begitu lamunanku sepanjang perjalanan pulang kantor, senyum- senyum sendiri menerapkan bagaimana menjadi ayah yang teladan.
Kehadiran buah hati merupakan anugrah yang tak ternilai,
kebahagiaan yang tiada tara menyelimuti istriku. Kerja keras berjuang bertaruh nyawa sirna begitu melihat buah hati keluar dari rahimnya. trimakasih ya Allah...tampan sekali.
Adzan dan khomat sudah aku kumandangkan di kedua telinga anak saya. dengan harapan menjadi anak yang tegar, pintar dan sehat selalu.
Kejadian yang sangat mengharukan. "Assalamualikummm anakku?" saat itu pula anak saya membuka matanya, syarat memberi salam kepada saya. gemetar seluruh badan ini, tanpa sadar aku meneteskan airmata. (takut terjatuh aku berikan kembali ke suster). subekanAllah...Allah maha pemurah.
No comments:
Post a Comment