
Gema takbir berkumandang di mana- mana, tak terkeculai di kediaman rumah tinggalku.Berjarak kurang lebih 200 meter, masjib almuhajirin berdiri megah di pojok komplek, sangat strategis untuk lingkungan komplek dan warga sekitar. Ngak salah Allah menuntun aku untuk mengambil rumah di sini. "Termakasih ya Allah...." begitu aku bersukur dalam hati.
Sholat Id kali ini sugguh luar biasa, kenapa saya menyebutnya begitu?
Langit begitu cerah, Bulan nampak indah di malam itu, seakan tersenyum melihat umat islam sedunia mengagungkan asma Allah, udara terasa sejuk dan bersahaja. Istri menyiapkan sajadah, baju koko, kopyah hitam sejak malam, takut kalau- kalau pagi tergesa- gesa. tak lupa persipan baju lebaran untuk buah hati tersayang.
Entah kenapa, selesai sholat id di ingkungan komplekku, jiwa ini terasa tentram, adem ayem, gemah ripah loh jinawi (ini bahasa tingkat tinggi, hanya orang berintelek memahaminya).
dkbfgbm
Sudah malam, next...
1 comment:
Dear Miko,ada baiknya lebaran kali ini dipakai sebagai titik balik/titik nol dalam menyusun resolusi mengenai apasaja yang akan dicapai sampai dengan lebaran tahun depan- mengingat lebaran bisa dianggap sebagai tahun baru - karena kembali fitri, sama seperti perayaan tahun baru bagi penduduk dunia lainnya. Merenung bersyukur terhadap apasaja yang sudah kita capai tahun lalu dan merencanakan perbuatan dan pencapaian baik apasaja di masa depan. www, murtiszone.blogspot.com
Post a Comment