Saat melihat lihat di internet sebuah informasi, pandangan saya tertarik pada sebuah artikel yang patut untuk di acungkan jempol. www.kaskusnews.com. Bahasanya sederhana, gaul namun syiar yang tercantum sangat mengena dan seharusnya di pertahankan oleh masyarkat indonesia. Saya sangat sangat setuju.
tradisi itu:
1. Cium tangan
biasanya sih dibilang salim (?) ya gan? kalo TS sampai skrg pun stiap pergi slalu pamit ke ortu kaya gt, kalo ke nyokap, pake cepika cepiki pula , tapi ini penting lho gan, selain menanamkan rasa cinta kita sama ortu, cium tangan itu sebagai tanda hormat dan terima kasih kita sama mereka, sudahkah Anda mencium tangan ortu kalian?
Ciumlah selagi hidup, bahagiakan, buat orang tuamu tersenyum bangga padamu
2. Penggunaan tangan
Di luar negeri, gw rasa ga ada masalah ya dengan ini, tp bukankah budaya kita menganjurkan penggunaan tangan kanan, dlm memberikan barang, berjabat tangan, ataupun saat makan (yang kidal pengecualian ya)
Jadi ingat baliho besar di prapatan depok jalan margonda. "makanlah dengan tangan kananmu" dengan foto wali kota depok dan jajarannya.
3. Senyum & Sapa
Ini Indonesia banget, dulu citra negara kita adalah negara yang ramah, murah senyum, jangan sampai hilang gan. Karena senyum itu ibadah, dan sapa itu menambah keakraban kita dengan sekitar kita percaya sama gw, ga ada ruginya kita lakuin itu.
Di dalam training ISQ 165 yang pernah saya ikuti. menganjurkan sekeluarnya dari training selama 3 hari, tebarkan salam semut yaitu: bertemu dengan sesama seyogjanya memberi salam. Terasa teduh memang mendengarnya, tapi kok berat ya untuk melakukannnya. Tidak kenal, tiba tiba memberi menyapa dan jabat tangan. Akhirnya cukuplah dengan senyum saja. (menghindari tabiat orang kota yang gampang curiga).
4. Musyawarah
Boro-boro mau musyawarah, kenal sama pak RT aja nggak. Gausah RT deh, yakin gw banyak orang yang ga kenal sama tetangganya sendiri, no offense gw juga kaya gt soalnya gara gara sibuk kerja dan kuliah sampe malem. tp coba deh sesekali ada acara di lingk.rumah lo, lo ikut ngumpul, gausah lama lama, tp minimal lo kenal sama orang disekitar lo, dan bisa ngebantu memajukan lingk.rumah lo juga
Ya ini terjadi di lingkunganku sendiri. tetanggaku sangat memprotek diri. Saya tidak tahu alasannya, mungkin doktrin dari orangtuanya yang sudah tradisi? atau malu untuk bergaul.
5. Gotong Royong
Tapi sekarang, tradisi yang indah itu hampir punah. Sekarang saya tinggal di komplek. Rupanya tradisi kerja bakti itu cukup dengan kumpul kumpul di jalan blok, lalu panggil tukang untuk membersihkan pekarangan, selesai, lalu di bayar. Apakah tradisi ini juga ada di komplek umumnya?
No comments:
Post a Comment